Penampilanmu = siapa istrimu

Sejak saya menikah, saya yang tadinya cuek, akhirnya mulai mengamati dan mempertanyakan banyak hal. Perubahan lingkungan juga lambat laun mengubah cara pandang saya.

Seperti salah satu kutipan ini :

Tugas suami ya mengurus istri. Penampilan suami merupakan penilaian orang terhadap pekerjaan istri sebagai pengatur penampilan si suami.

Ketika saya bertemu dengan seorang pria menikah yang rapi jali, wangi semerbak, tentu saja opini saya (untuk konsumsi saya sendiri) adalah : istrinya hebat bisa mengurus suaminya dengan sangat baik.

Tentu saja, definisi rapi jali bukan harus menggunakan kemeja, atau harus menggunakan merk terkenal atau harus berwajah tampan. Tapi cukup berpakaian sesuai dengan kondisi, bersih dan layak.

Jadi, kalau saya bertemu seorang pria menikah dan berpenampilan yang membuat mata saya sakit,

saltum

kira2 kemungkinan penyebabnya banyak :

  • istrinya tidak mengurus suaminya dengan baik
  • suaminya sudah disarankan cara berpakaiannya, namun dia punya pendapat sendiri
  • istrinya sedang repot mengurus anaknya
  • si suami baru pulang dari out-there-some-where dan tidak ada istrinya disana
  • dsb dsb

Tapi dari semua kemungkinan di atas, ada salah satunya opini saya tentang observasi tersebut.

Opini saya untuk diri saya sendiri dan bukan untuk dijadikan opini publik 🙂

Moral of the story : Jangan sampe orang lain beropini seperti saya ketika melihat suami saya 😐